Ilmuwan memanfaatkan pot ale, yaitu residu cair dari tembaga dan sisa gandum dari penyulingan wiski. Dari bahan sisa inilah mereka bisa menjadikan bahan bakar butanol.
"Kami berkomitmen untuk menemukan sumber energi terbarukan yang inovatif," kata Profesor Martin Tangney, Direktur Pusat Riset Biofuel di Napier University, 19 Agustus 2010.
Martin mengatakan, bahan bakar ini dapat digunakan untuk mobil biasa tanpa menyesuaikan mesin. Dan tak seperti biofuel lainnya, bahan bakar ini dibuat dari produk limbah dan tak perlu secara khusus menanam bahan-bahannya, seperti biji jarak, jagung, maupun minyak sawit.
Proyek penelitian ini menghabiskan 260 ribu pound sterling atau sekitar Rp2,2 miliar yang merupakan dana hibah dari Scottish Enterprise. Kini Universitas telah mengajukan aplikasi hak paten untuk bahan bakar ramah lingkungan itu dan mereka berencana mendirikan perusahaan untuk memasarkan bahan bakar itu ke berbagai pompa bensin di Inggris. (Autoevolution)
VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar